Senin, 28 Februari 2011

KEPRIBADIAN SEHAT DITINJAU DARI ALIRAN ANALISA , BEHAVIORISTIK , DAN HUMANISTIK

Dalam psikologi dikenal berbagai macam mazhab dengan teorinya yang berbeda-beda, begitu juga dengan pengertian kepribadian yang normal berbeda-beda pada tiap mazhab.

Menurut Psikoanalisa:

Kepribadian yang normal (sehat) adalah

1) Kepribadian yang sehat menurut Freud adalah jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.

2) Hasil dari belajar dalam mengatasi tekanan dan kecemasan.

3) Kesehatan mental yang baik adalah hasil dari keseimbangan antara kinerja super ego terhadap id dan ego.


Menurut Behaviorisme:

Behaviorisme muncul sebagai kritik lebih lanjut dari strukturalisme Wundt. Meskipun didasari pandangan dan studi ilmiah dari Rusia, aliran ini berkembang di AS, merupakan lanjutan dari fungsionalisme.

Prinsip dasar behaviorisme:

1) Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak

2) Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari.

3) Penganjur utama adalah Watson : overt, observable behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi yang benar.

4) Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem ini dikembangkan lagi oleh para behaviorist dengan memperluas ruang lingkup studi behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga, meskipun fokus pada overt behavior tetap terjadi.

5) Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang terkontrol dan bersifat positivistik dalam perkembangan ilmu psikologi.

6) Banyak ahli (a.l. Lundin, 1991 dan Leahey, 1991) membagi behaviorisme ke dalam dua periode, yaitu behaviorisme awal dan yang lebih belakangan.



Menurut Humanistik:

Istilah psikologi humanistik (Humanistic Psychology) diperkenalkan oleh sekelompok ahli psikologi yang pada awal tahun 1960-an bekerja sama di bawah kepemimpinan Abraham Maslow dalam mencari alternatif dari dua teori yang sangat berpengaruh atas pemikiran intelektual dalam psikologi. Kedua teori yang dimaksud adalah psikoanalisis dan behaviorisme. Maslow menyebut psikologi humanistik sebagai “kekuatan ketiga” (a third force) karena humanistik muncul sebagai kritik terhadap pandangan tentang manusia yang mekanistik ala behaviorisme dan pesimistik ala psikoanalisa.

Kepribadian yang sehat menurut humanistic, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:

1) Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2) Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
3) Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4) Jujur; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5) Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang.
6) Memikul tanggung jawab.
7) Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
8) Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki keberanian untuk menghentikannya .
Referensi:
Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Dahlani, Ifdil. Konseling Psikoanalisis Klasik (Sigmund Freud).

HASNI YULIANTI
2PA03
13509664

Sabtu, 19 Februari 2011

KESEHATAN MENTAL

KESEHATAN MENTAL
Kesehatan mental merupakan keinginan wajar bagi setiap manusia seutuhnya, tapi
tidaklah mudah mendapatkan kesehatan jiwa seperti itu. Perlu pembelajaran tingkah laku,
pencegahan yang dimulai secara dini untuk mendapatkan hasil yang dituju oleh manusia.
Untuk menelusurinya diperlukan keterbukaan psikis manusia ataupun suatu penelitian
secara langsung atau tidak langsung pada manusia yang menderita gangguan jiwa.
Pada dasarnya untuk mencapai manusia dalam segala hal diperlukan psikis yang sehat.Sehingga dapat berjalan menurut tujuan manusia itu diciptakan secara normal.

PERMASALAHAN
Sampai sejauh mana manusia digerogoti gangguan jiwa dan bagaimana manusia itumelakukan proses penanganan.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan Mental

Istilah kesehatan mental diambil dari konsep mental hygiene. Kata mental diambil dari
bahasa Yunani, pengertiannya sama dengan psyche dalam bahas latin yang artinya psikis,
jiwa atau kejiwaan.[2]
Kesehatan mental merupakan bagian dari psikologi agama, terus berkembang dengan pesat. Hal ini tidak terlepas dari kondisi masyarakat yang membutuhkan jawaban atas berbagai permasalahan yang melingkupinya.
B. Dimensi Psikologis Kesehatan Mental
Aspek psikis manusia pada dasarnya merupakan satu kesatuan dengan sistem biologis,
sebagai sub sistem dari eksistensi manusia, maka aspek psikis selalu berinteraksi dengan
keseluruhan aspek kemanusiaan. Karena itulah aspek psikis tidak dapat dipisahkan untuk
melihat sis jiwa manusia
Ada beberapa aspek psikis yang turut berpengaruh terhadap kesehatan mental, antara lain

:1. Pengalaman awal
Pengalaman awal merupakan segenap pengalaman-pengalaman yang terjadi pada
individu terutama yang terjadi di masa lalunya. Pengalaman awal ini adalah merupakan
bagian penting dan bahkan sangat menentukan bagi kondisi mental individu di kemudian
hari.
2. kebutuhan
Pemenuhan kebutuhan dapat meningkatkan kesehatan mental seseorang. Orang yang telah mencapai kebutuhan aktualisasi yaitu orang yang mengeksploitasi dan segenap kemampuan bakat, ketrampilannya sepenuhnya, akan mencapai tingkatan apa yang disebut dengan tingkatan pengalaman puncak.
Dalam berbagai penelitian ditemukan bahwa orang-orang yang mengalami gangguan
mental, disebabkan oleh ketidakmampuan individu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Kebutuhan yang dimaksud di sini adalah kebutuhan dasar yang tersusun secara hirarki.[4]
Kebutuhan biologis, kebutuhan rasa aman, meliputi kebutuhan dicintai, kebutuhan harga
diri, pengetahuan, keindahan dan kebutuhan aktualisasi diri.
C. Gangguan dan Penyakit Jiwa

1. Psikosomatik
Adalah penderita yang menemukan kelainan-kelainan atau keluhan. Pada tubuhnya yang
disebabkan oleh faktor-faktor emosional melalui syarat yang menimbulkan perubahan
yang tidak mudah pulihnya, misalnya : sulit tidur jika banyak masalah, hilang nafsu
makan, makan berlebihan.


2. Kelainan kepribadian
Penderita sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Misalnya orang suka meledak emosinya
.
3. Retardasi mental
Adalah keterbelakangan atau keterlambatan perkembangan jiwa seseorang.
Contoh dalam memahami sesuatu ilmu pengetahuan yang baru di dapat atau kata-katabaru, cara pemahamannya terlalu lama.

4. Rasionalisasi
Dimana penderita sering memutarbalikkan fakta yang bersangkutan dengan ego
individunya sendiri atau dalam arti lain memutarbalikkan hati nuraninya sendiri yang mengakibatkan kepercayaan diri hilang.

5. Neurosis
Adalah gangguan jiwa yang penderitanya masih dalam keadaan sadar, dengan melalui
ketidakberesan tingkah laku, susunan syaraf juga karena sikap seseorang terhadap orang

Ciri-ciri neurosis meliputi : sering adanya konflik, reaksi kecemasan, kerusakan aspek-
aspek kepribadian, phobia, gangguan pencernaan.
Seseorang yang terkena neurosis mengetahui bahwasanya bahwa jiwanya terganggu, baik disebabkan gangguan jasmani dan jiwanya sendiri.

6. Psikosis
Pada psikosis ini penderita sudah tidak dapat menyadari apa penyakitnya, karena sudahmenyerang seluruh keadaan netral jiwanya.





Ciri-cirinya meliputi :

v Disorganisasi proses pemikiran
v Gangguan emosional
v Disorientasi waktu, ruang
v Sering atau terus berhalusinasi


D. Terapi Gangguan Jiwa

Terapi di sini mengandung arti proses penyembuhan dan pemulihan jiwa yang benar-
benar sehat. Di antaranya terapi-terapi yang digunakan meliputi beberapa bentuk :

a. Terapi holistic, yaitu terapi yang tidak hanya menggunakan obat dan ditujukan kepada
gangguan jiwanya saja, dalam arti lain terapi ini mengobati pasien secara menyeluruh
b. Psikoterapi keagamaan, yaitu terapi yang diberikan dengan kembali mempelajari dan
mengamalkan ajaran agama
c. Farmakoterapi, yaitu terapi dengan menggunakan obat. Terapi ini biasanya diberikan
oleh dokter dengan memberikan resep obat pada pasien.
d. Terapi perilaku, yaitu terapi yang dimaksudkan agar pasien berubah baik sikap maupun
perilakunya terhadap obyek atau situasi yang menakutkan. Secara bertahap pasien
dibimbing dan dilatih untuk menghadapi berbagai objek atau situasi yang menimbulkan
rasa panik dan takut. Sebelum melakukan terapi ini diberikan psikoterapi untuk
memperkuat kepercayaan diri.





KESIMPULAN


Kesehatan mental merupakan faktor terpenting untuk menjalankan kehidupan manusia
secara normal. Psikis manusia jika tidak dijaga akan menimbulkan suatu gangguan jiwa
yang lambat laun dibiarkan akan menjadi suatu beban yang berat bagi penderitanya. Di
antara gangguan psikis meliputi psikosomatik, kelainan kepribadian, retardasi mental,
rasionalisasi, neurosis, dan psikosis, yang dari gangguan jiwa itu disebabkan karena ada
faktor yang mempengaruhinya meliputi pengalaman awal, proses pembelajaran, dan
kebutuhan. Dengan adanya gangguan jiwa karena pengaruh tersebut dibutuhkan terapi
penyembuhan sampai manusia dinyatakan benar-benar sehat baik jasmani maupun
psikisnya.

dikutip dari buku kesehatan mental dan segala cakupannya karya Siswanto S,Psi M.Si
HASNI YULIANTI
2PQ03
13509664