Rabu, 18 Mei 2011

STATIKSHITT :*

Statistika nonparametrik ialah suatu cabang ilmu statistik yang mempelajari prosedur-prosedur inferensial dengan kesahihan yang tidak bergantung kepada asumsi-asumsi yang kaku (misalnya syarat kenormalan suatu data, atau ragam yang sama, dll) tetapi cukup pada asumsi yang umum. Terdapat dua tipe utama prosedur statistik yang dianggap nonparametrik yaitu 1.) Nonparametrik murni dan 2.) Bebas Sebaran.
Nonparametrik
Istilah nonparametrik sendiri pertama kali digunakan oleh Wolfowitz, 1942. Istilah lain yang sering digunakan antara lain distribution-free statistics dan assumption-free test. Dari istilah-istilah ini, dengan mudah terlihat bahwa metode statistik nonparametrik merupakan metode statistik yang dapat digunakan dengan mengabaikan segala asumsi yang melandasi metode statistik parametrik, terutama yang berkaitan dengan distribusi normal.
Statistika non-parametrik -> statistika bebas sebaran (tdk mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Statistika non-parametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada data berjenis Nominal atau Ordinal. Data berjenis Nominal dan Ordinal tidak menyebar normal. Contoh metode Statistika non-parametrik:Binomial test, Chi-square test, Median test, Friedman Test, dll.
Statistik Nonparametrik Vs Statistik Parametrik Kekurangan dan Kelebihan
Setiap pemilihan prosedur pengujian data, apakah itu menggunakan Nonparametrik atau Parametrik memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan masing-masing prosedur :
Kelebihan Statistik Nonparametrik
Kelebihan prosedur pengujian menggunakan statistik nonparametrik dibandingkan dengan statistik parametrik ialah :
1. Asumsi yang digunakan minimum sehingga mengurangi kesalahan penggunaan
2. Perhitungan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah
3. Konsep dan Metode Nonparametrik mudah dipahami bahkan oleh seseorang dengan kemampuan matematik yang minim
4. Dapat diterapkan pada skala peubah kualitatif (Nominal dan ordinal)

Kekurangan Statistik Nonparametrik
Kekurangan prosedur pengujian menggunakan statistik nonparametrik dibandingkan dengan statistik parametrik ialah :
1. Bila digunakan pada data yang dapat diuji menggunakan statistika parametrik maka hasil pengujian menggunakan statistik nonparametrik menyebabkan pemborosan informasi
2. Pekerjaan hitung-menghitung (aritmetik) karena memerlukan ketelitian terkadang menjemukan
Kapan Prosedur Nonparametrik digunakan ?
Prosedur Nonparametrik digunakan sebaiknya :
1. Bila hipotesis yang diuji tidak melibatkan suatu parameter populasi
2. Bila data telah diukur menggunakan skala nominal atau ordinal
3. Bila asumsi-asumsi yang diperlukan pada suatu prosedur pengujian parametrik tidak terpenuhi
4. Bila penghitungan harus dilakukan secara manual



1. Antara Statistika Parametrik dan Nonparametrik

Statistika pada dasarnya dapat dibagi atas Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial/Induktif. Statistika Deskriptif meliputi prosedur, proses dan tahapan dalam peringkasan hasil-hasil pengamatan secara kuantitatif. Dalam pengertian lain statistika deskriptif mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, dan penyajian data suatu penelitian. Tujuan utama dari statistika deskriptif adalah membantu menggambarkan fakta sehingga lebih mudah dibaca dan dipahami.
Statistika induktif adalah statistika yang terkait dengan penarikan kesimpulan serta pengambilan keputusan berdasarkan fakta. Dalam pengertian lain, statistika induktif juga didefinisikan sebagai statistika yang mempelajari cara-cara penarikan suatu kesimpulan dari suatu populasi tertentu berdasarkan sebagian data (sampel). Dalam penarikan kesimpulan tersebut, statistik induktif mengacu kepada suatu pengujian hipotesis tertentu.
Selanjutnya, dalam statistika induktif, berbagai prosedur dan uji statistik yang dapat digunakan pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni kelompok Statistik Parametrik dan kelompok Statistik Non-Parametrik. Uji Statistik Parametrik ialah suatu uji yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu (asumsi-asumsi) dari sebaran (distribusi) data populasinya. Statistika parametik lebih banyak digunakan untuk menganalisis data yang berskala interval dan rasio dengan dilandasi asumsi tertentu seperti normalitas. Oleh karenanya, makna hasil suatu uji parametrik tergantung pada validitas asumsi-asumsi tersebut. Selain itu, jika dilihat dari jumlah datanya, biasanya data berjumlah besar, sekurang-kurangnya lebih besar atau sama dengan 30 data.
Uji Statistik Non-Parametrik ialah suatu uji statistik yang tidak memerlukan adanya asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasinya (belum diketahui sebaran datanya dan tidak perlu berdistribusi normal). Oleh karenanya statistik ini juga dikemukakan sebagai statistik bebas sebaran (tdk mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Statistika non-parametrik dapat digunakan untuk menganalisis data yang berskala Nominal atau Ordinal. Data berjenis Nominal dan Ordinal tidak menyebar normal.

Selasa, 17 Mei 2011

inventory

TES MMPI
Tes MMPI pertama kali dikembangkan oleh Starke R Hathaway dan J Charnley McKinley yang kemudian direvisi menjadi MMPI-2 dengan berdasarkan pada teori kepribadian trait. Teori trait yang ada kemudian dikembangkan menjadi Five Factor Model. Tes ini merupakan tes kepribadian yang bersifat kuantitatif dan banyak dipakai di berbagai negara sebagai pengganti tes-tes kepribadian proyektif, yang dinilai tidak obyektif dalam hal skoring. MMPI-2 terdiri dari 13 validity scales dan clinical scales,15 content scales, 27 content component scales, 21 supplementary scales, dan 18 Harris-Lingoes subscales, serta personality psychopathology five scales (PSY-5).

Jenis penelitian ini adalah non eksperimental. Pada penelitian ini menggunakan sampel dengan kriteria subyek 18-25 tahun dengan metode convenience sampling. Jumlah responden yang dipakai yaitu 199 orang. Reliabilitas MMPI-2 diuji dengan teknik single form reliability memakai metode coefficient alpha cronbach. Pengujian validitas internal MMPI-2 memakai dua macam cara, yaitu faktor analisis dan korelasi point biserial. Validitas eksternal untuk PSY-5 scales menggunakan pengujian construct validity dengan teknik correlations with other test. Dalam hal ini, tes lain yang digunakan sebagai alat pembanding adalah NEO FFI.
Dari hasil pengujian reliabilitas tes tampak bahwa secara umum reliabilitas MMPI-2 versi Indonesia tidak berbeda jauh dengan MMPI-2 versi Amerika. Validitas internal dengan faktor analisis memberi gambaran bahwa MMPI-2 versi Indonesia memiliki faktor struktur yang seimbang dengan MMPI-2 versi Amerika. Korelasi point biserial sebagai validitas internal untuk PSY-5 scales juga mengungkapkan, secara keseluruhan item-itemnya mengukur konstruk. Dari hasil pengujian validitas eksternal, tampak bahwa domain-domain dalam PSY-5 scales berkorelasi secara signifikan dengan domain-domain dalam NEO FFI.

Korelasi negatif yang signifikan antara domain aggressiveness dengan domain agreeableness. Di antara domain aggressiveness dengan domain extraversion tidak terdapat korelasi yang signifikan. Korelasi positif yang signifikan antara domain aggressiveness dengan domain conscientiousness. Korelasi positif yang signifikan antara domain psychoticism dengan domain neuroticism. Korelasi negatif yang signifikan antara domain psychoticism dengan domain agreeableness. Di antara domain disconstraint dengan domain agreeableness tidak terdapat korelasi yang signifikan.
Korelasi antara domain disconstraint dengan domain conscientiousness tidak signifikan. Korelasi positif yang signifikan pada domain disconstraint dengan domain neuroticism. Korelasi positif yang signifikan antara domain negative emotionality dengan domain neuroticism. Korelasi negatif yang signifikan antara domain negative emotionality dengan domain extraversion. Korelasi negatif yang signifikan antara domain negative emotionality dengan domain agreeableness. Korelasi negatif yang signifikan antara domain introversion dengan domain extraversion. Korelasi negatif yang signifikan antara domain introversion dengan domain conscientiousness. Korelasi positif yang signifikan antara domain introversion dengan domain neuroticism.
Saran-saran penelitian dalam skripsi ini lebih ditujukan untuk penelitian lebih lanjut tentang reliabilitas dan validitas MMPI-2 yang diadaptasi dalam Bahasa Indonesia, yaitu: memperbanyak jumlah sampel dan revisi item.
Kegunaan MMPI2

Bagaimana penggunaan MMPI2 di dunia psikologi saat ini? Awal mula MMPI dibuat adalah sebagai alat untuk menyaring orang-orang yang terkena gangguan mental yang didasarkan pada gangguan medis secara umum.

Selama proses bertahun-tahun pengembangan melalui penelitian dengan data-data yang didapat dari orang-orang yang mengalami gangguan klinis ataupun normal. Sampai saat ini penggunaan MMPI sangat bervariasi dan berikut ini adalah sebagian kecil berdasarkan dari penelitian-penelitian yang ada:
• Alat untuk evaluasi gangguan jiwa sebagai klarifikasi status /bentuk gangguan jiwa.
• Uji simptom apakah perlu untuk dirawat inap.
• Alat assessment sebelum pasien diberikan treatmen tertentu
• Alat uji hasil dari suatu treatmen
• Sebagai alat penelitian epidemis berbasis kriteria kepribadian
• Alat uji kepribadian untuk posisi-posisi publik, seperti calon lurah, calon PNS, polisi dll.
• Alat uji psikologi untuk menentukan kriteria eksternal mengenai perbedaan kelompok sosial.
• Alat penelitian psikologi genetis.
• Studi longintudinal mengenai perkembangan kepribadian
• Alat uji kepribadian lintas budaya, perbedaan dan kesamaan dengan perbedaan budaya.
• Alat evaluasi pasangan yang konflik, atau bermasalah
• Alat uji hukum menentukan orang terkena gangguan jiwa atau tidak















TES 16 PF
SEJARAH ALAT TES
Tes kepribadin 16 faktor merupakan karya adaptasi dari “ sixteen personality factor questionaire (16 PF)” yang di ciptakan oleh Raymond B. Cattel. Tes itu diterbitkan oleh institut for personality and ability (IPAT) pada tahun 1972
Tes kepribadian 16 faktor terdiri dari beberapa bentuk, yaitu :
Bentuk A,B,C,D,E dan F. Bentuk A,B,C,D dapat menggunakan buku manual singkat, bentuk E dan F adalah untuk indifidu-indifidu yang mengalami kesukaran atau hambatan di dalam pendidikan dan membaca.
16 PF dirancang untuk usia 16 th ke atas. Sedang tes kepribadian yang serumpun dengan ini dan di peruntukkan bagi usia yang lebih muda ialah:
“UR-SR HIGH SCHOOL PERSONALITY QUESTIONAIRE (HSPQ)”, yaitu untuk usia 12- 16 th “ CHILDREN`S PERSONALITY QUESTIONAIRE (CPQ)”, yaitu untuk usia 8-12 th “ EARIY SCHOOL PERSONALITY QUESTIONAIRE (ESPQ)”, yaitu untuk usia 6-8 th.
Manual singkat ini hanya untuk keperluan pelaksanaan tes dan penilayan (scoring). Urayan tentang kepribadian dengan 16 factor ini dan di urayan-urayan statistiknya di berikan di dalam HND BOOK FOR THE 16 PF. Demikian pula dimensi-dimensi psikologis yang berarti yang telah di teliti dengan analisis factor pada orang-orang normal maupun kasus-kasus klinis, di uraikan dalam HND BOOK tersebut. Oleh sebab itu untuk pemakayan tes, di anjurkan untuk melihat lebih lanjut di dalam HND BOOK, terutama tentang kemungkinan-kemungkinan arti yang lain dan tingkahlaku yang di ramalkannya.

Faktor-faktor kepribadian yang di ukur oleh 16 PF bukan saja unik, tetapi juga benar-benar berdasar pada teori-teori pada umumnya. Dimensi- dimensi kepribadian tersebut secara singkat akan di uraikan di dalam bagian pertama dari manual. Setiap factor di beri abjat dan urayan singkat untuk sekor-sekor yang rendah dan tinggi.
Tentang pelaksanaan tes dan sistim sekoring terdapat pula pada bagian pertama tersebut. Urayan yang lebih lengkap dari masing-masing factor, terdapat di bagian ke dua. Pada pkoknya, ke 16 dimensi atau sekala kepribadian ini saling berdiri sendiri. Setiap soal didalam tes tersebut untuk satu sekor dan hanya satu factor saja. Dengan demikian tidak terdapat ketergantungan seperti yang ditunjukkan oleh level dari konstruksi sekala tersebut.
Lebih lanjut lagi, secara experimen diperoleh korelasi yang rendah diantara ke 16 sekala tersebut. Tes 16 PF yang di perkenalkan disini adalah bentuk C. Tes ini baik untuk kelompok-kelompok pekerja, kariawan perusahaan, orang dewasa normal, dan orang-orang berpendidikan formal. Untuk kasus klinis di anjurkan untuk memakai tes CLINICAL ANLYSIS QUESTIONAIRE (CAQ) diciptakan oleh penulis yang sama dan di terbitkan oleh IPAT juga.
LANDASAN TEORI DAN ASPEK YANG DIUNGKAP
Sixteen Personality Factors Questionnaire (Sixteen PF)
Berdasarkan riset factorial, Cattell dan rekan-rekan kerjanya telah mengembangkan sejumlah inventori kepribadian, dan yang paling dikenal adalah Sixteen Personality Factor Questionnaire, yang sekaang sudah memasuki edisi kelima (Cattell, Cattell, & Cattell, 1993; Conn & Rieke, 1994; Russell & Karol, 1994). Diterbitkan pertama kali pada tahun 1994, 16 PF dirancang untuk umur 16 tahun ke atas dan menghasilkan 16 skor dalam cirri-ciri, seperti keberanian social, dominasi, kewaspadaan, stabilitas emosional, dan kesadaran peraturan. Ke-16 faktor ini, yang diidentifikasikan oleh huruf yang sama pada berbagai edisi 16 PF, telah disempurnakan selama bertahun-tahun dan dinamakan kembali, sebagai terminology esoteric yang awalnya digunakan Cattell untuk menamakan cirri-ciri yang umumnya telah dibuang. Contohnya, ekstrem yang melabuhkan dimensi yang sekarang disebut keberanian sosial pertama kali diberi label “Threctia” dan “Parmia”, masing-masing pada sisi malu dan berani.
Kelima edisi 16 PF ini tersedia dalam hanya satu bentuk dan terdiri dari 185 butir soal, yang kebanyakan diseleksi dari bentuk –bentuk kuesioner sebelumnya berdasaran isi dan ciri-ciri psikometris. 16 PF ini telah dinormalkan kembali pada sampel 2.500 individu yang diseleksi untuk kurang-lebih mewakili penduduk AS pada sensus tahun 1990 dalam kaitannya dengan jenis kelamin, ras, distribusi usia, dan pendidikan. Salah satu ciri unik dari 16 PF adalah dimasukkannya 15 butir soal yang disajikan secara berdampingan pada akhir inventori di bawah judul “Pertanyaan-pertanyaan Pemecahan Masalah”, butir soal ini terdiri dari skala penalaran, yang dimaksudkan sebagai ukuran cepat atau kemampuan mental. Di samping itu, kuesionernya sekarang memiliki 3 indeks gaya respon yang dirancang untuk menaksir persetujuan diam-diam, respon acak, dan usaha untuk menampilkan diri sendiri secara tidak realistis sebagai entah memiliki kualitas yang diinginkan entah tidak diinginkan entah tidak diingkan secara sosial.
16 PF mempunyai 5 macam bentuk yaitu A, B, C, D dan E. Tes ini dapat dikenakan untuk mereka yang telah berusia 16 tahun keatas. Bentuk A, B, C, D dirancang untuk mereka yang tingkat membacanya rendah.
Tes Non Proyektif | Tes EPPS |16 PF(sixteen personality factor questionaire (16PF)|MMPI(Minnesota ultiphasic Personality Inventory- Adolescent)|MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) | Papi Kostick | MSDT | NSQ | SOV (study of value)|Sejarah Tes Non Proyektif | Landasan Teori | Material Tes | Penyajian Pengetesan | Tahapan Skoring |Berisikan tentang sejarah,pengertian, teori, teknik-teknik non-proyektif, macam-macam tes non-proyektif, ciri – ciri tes non-proyektif, contoh – contoh mengenaites non-proyektif, kelebihan dan kekurangan tes non-proyektif
Kepribadin 16 faktor merupakan karya adaptasi dari “ sixteen personality factor questionaire (16 PF)” yang di ciptakan oleh Raymond B. Cattel. Tes itu diterbitkan oleh institut for personality and ability (IPAT) pada tahun 1972 Tes Skoring |Berisikan tentang sejarah,pengertian, teori, teknik-teknik non-proyektif, macam-macam tes non-proyektif, ciri – ciri tes non-proyektif, contoh – contoh mengenaites non-proyektif, kelebihan dan kekurangan tes non-proyektif .



Administrasi / Material Tes 16 Pf. Buku soal Tes 16 PF Form C; Lembar Jawaban Tes 16 PF Form C; Alat tulis: pensil dan penghapus; Kunci Tes 16 PF Form C; Norma Standard Tes 16 PF Form C. INSTRUKSI. Jumlah soal 105 dengan 3 jawabanPENGERTIAN KEPRIBADIAN. Menurut asal katanya, kepribadian atau personality berasal dari bahasa latin personare, yang berarti mengeluarkan suara. Istilah ini digunakan untuk menunjukan suara dari percakapan seorang pemain sandiwara melalui . Alat tes yang digunakan EPPS, 16 PF. 4. Tekhnik Proyektif. Cara lain mengukur/menilai kepribadian dengan menggunakan tekhnik proyektif. Si anak/orang yang dinilai akan memproyeksikan pribadinya melalui gambar atau hal-hal lain yangTes Non Proyektif | Tes EPPS |16 PF(sixteen personality factor questionaire (16PF) .













TES KUDER
1. Sejarah
Tes Kuder Preference Record-Vocational (KPR-V) disusun oleh G. Frederich Kuder, dimana perkembangan dari tes ini dimulai dari tahun 1934-1935 di bidang pendidikan. Pendekatannya pada pengukuran minat dibedakan dalam dua hal, yaitu pertama kuder menggunakan butir-butir soal tiga serangkai pilihan terbatas, dengan responden mengindikasikan yang mana dari tiga kegiatan itu yang paling disukai dan mana yang paling kurang disukai. Kedua, skor-skor diperoleh tidak untuk pekerjaan tertentu, melainkan untuk 10 bidang minat yang luas, yaitu di luar ruangan, mekanis, pekerjaan ilmiah, persuasif, artistik, sastra, musik, kerja sosial dan administrasi. Kuder General Interest Survey (KGIS) dikembangkan kemudian sebagai revisi dan perluasan ke bawah dari Kuder Preference Record-Vocational. Tahun 1939 muncul bentuk form A terdiri dari 7 minat. Tiga tahun berikutnya 1942 muncul revisi bentuk form B terdiri dari 9 minat. Kemudian tahun 1948 direvisi kembali muncul bentuk form C terdiri dari 10 minat. Tes ini mengukur derajat variasi seseorang terhadap pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan dalam suatu jabatan tertentu.
b. Nama Indonesia : Memilih Kesenangan Kuder (Kecenderungan Minat)
c. Tokoh : G. Frederich Kuder

2. Administrasi
1. Waktu
• 40-60 menit (normal)
• 2 jam (subjek kesulitan istilah-istilah tes minat ini)
2. Material Tes
 Buku Persoalan Kuder
 Lembar Jawaban Kuder
 Kunci Kuder Nomor 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan Kunci V (11 kunci)
 Norma Standart Kuder
 Alat Tulis
3. Pelaksanaan Tes
Tes ini dapat dilaksanakan secara individual maupun klasikal.
4. Langkah-langkah Pelaksanaan
Subjek diminta untuk memilih satu pekerjaan yang paling disukai dan yang paling tidak disukai dari tiap golongan pekerjaan yang terdiri dari 3 pekerjaan dengan cara memberikan tanda ”x” pada lingkaran yang berada di sebelah kiri untuk pekerjaan yang disukai dan memilih satu pekerjaan yang paling tidak disukai dengan memberikan tanda “x” pada lingkaran di sebelah kanan.
Contoh :
P. Mengunjungi Pameran O P O
Q. Membaca Buku O Q O
R. Mengunjungi Museum O R O
Catatan : Subjek dapat membaca instruksi lebih detail pada halaman depan buku persoalan.
Bila terjadi kesalahan dan ingin membetulkan jawabannya, maka lingkarilah jawaban yang salah dan beri tanda “x” pada jawaban yang benar. Juga perlu ditegaskan pada sujek bahwa waktu yang dipergunakan sangat terbatas maka bekerjalah secepat-cepatnya, silahkan mulia apabila ada aba-aba mulai dan berhenti jika ada aba-aba berhenti.

3. Kegunaan
1. membantu suatu perusahaan dalam penerimaan karyawan baru
2. membantu secara sistematik dalam seleksi pekerjaan
3. mengukur minat berdasarkan sikap dan ide-ide terhadap suatu pekerjaan

4. Skoring
• Mencocokkan jawaban subjek dengan kunci 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, V.
• Memasukkan skor mentah ke kolom sebelah kiri di lembar jawaban.
• Melihat tabel norma standart dan memasukkan hasilnya (skor standart) ke kolom sebelah kanan (percentile) di lembar jawaban.
5. Interpretasi
 OutDoor
Pekerjaan dimana aktivitasnya dilakukan di luar atau pekerjaan yang tidak berhubungan dengan hal-hal yang sifatnya rutin.
Contoh : Petani
 Mekanik
Pekejaan yang berhubungan atau menggunakan mesin alat-alat dan daya mekanik.
Contoh : Tukang Bubut
 Komputational
Pekejaan yang berhubungan dengan angka-angka.


Contoh : Akuntan
 Scientific
Pekerjaan yang dapat disebutkan sebagai keaktifan dalam hal analisa dan penyelidikan, kimia, eksperimen dan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Contoh : Ahli Biologi
 Persuasif
Pekerjaan yang berhubungan dengan manusia, diskusi membujuk, bergaul dengan orang lain. Pada dasarnya adalah pekerjaan yang membutuhkan kontak dengan orang lain.
Contoh : Penyiar Radio
 Artistik
Pekerjaan yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat seni dan menciptakan sesuatu.
Contoh : Perancang Pakaian
 Literary
Pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan membaca mengarang.
Contoh : Penulis Sandiwara Radio



 Musical
Minat memainkan alat musik atau untuk mendengarkan orang lain menyanyi atau bermain musik, atau membaca sesuatu yang berhubungan dengan musik, penghargaan terhadap musik.
Contoh : Pemain Piano (Pianist)

 Social Service
Minat terhadap kesejahteraan penduduk, dengan keinginan untuk menolong atau membimbing / menasehati tentang problem dan kesulitan mereka.
Contoh : Psikolog Pendidikan
 Clericial
Minat terhadap tugas-tugas rutin yang menuntut ketepatan dan ketelitian.
Contoh : Penyusun Arsip

6. Norma
a). 0-24 % : Minat rendah, subjek kurang menyukai kegiatan pada bidang tersebut.
b). 25-74 % : Cukup menyukai atau tidak terlalu suka, daerah minat rata-rata (subjek cukup menyukai kegiatan pada bidang tersebut).
c). 75-100 % : Daerah minat yang tinggi, subjek paling menyukai kegiatan pada bidang tersebut.

TES RMIB
1. Sejarah
Menurut sejarahnya, tes tersebut disusun oleh Rothwell pertama kali pada tahun 1947. saat itu tes hanya memiliki 9 jenis kategori dari jenis-jenis pekerjaan yang ada. kemudian pada tahun 1958, tes diperluas dari 9 kategori menjadi 12 kategori oleh Kenneth Miller. dan sejak itu, maka tes interest tersebut sebagai TEST INTEREST

2. ROTHWELL MILLER.
Hal –hal yang merupakan kekhususan dari tes ini adalah :
• dapat dimasukkan kedalam susunan batarry tes
• lebih mudah dikerjakan oleh subjek
• tugas pengisian dari tes ini akan menimbulkan interest subjek dan kerjasama yang aktif sifatnya
• skore dapat disusun dengan lebih cepat
• lebih cocok apabila diberikan kepada orang dewasa
• hasil keseluruhan dari tes akan memperlihatkan pola interest dari subjek
Tes ini disusun dengan tujuan untuk mengukur interest seseorang berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan. hal yang didasarkan atas ide-ide stereotype terhadap pekerjaan yang bersangkutan.
Pemikiran yang mendasari pembentukan tes ini adalah bahwa setiap orang memiliki konsep-konsep stereotype terhadap jenis-jenis pekerjaan yang tersedia atau yang disediakan oleh masyarakat, dan yang kemudian memilih pekerjaan yang sesuai dengan ide-ide tersebut, meskipun terdapat juga stereotype yang tidak berdasarkan ide tertentu atau tidak ada hubungannya sama sekali dengan pekerjaan yang dimaksud. stereotype seperti ini lebih banyak mendasarkan konsepnya pada hal-hal yang menarik daripada hal-hal yang merupakan kekhususan dari pekerjaan tersebut. dan keadaan semacam ini sangat memungkinkan terjadinya atau timbulnya stereotype yang benar atau salah sama sekali.
Misalnya saja stereotype dari pegawai bank adalah oraqng yang selalu berhubungan dengan pembayaran atau uang adalah benar . tetapi pendapat umum yang mengatakan bahwa pekerjaan seorang pramugari adalah pekerjaan yang penuh dengan hal-hal yang menyenangkan, seperti jalan-jalan keluar negeri, gaji besar dan sebagainya adalah tidak sesuai dengan kenyataan, seperti tugas melayani penumpang yang justru merupakan tugas pokok dari seoarang pramugari.
Tapi tujuan terpenting dari tes ini bukanlah hanya sekedar untuk mengetahui kebenaran dari stereotype tersebut, tetapi untuk mengetahui bahwa konsep tersebut benar-benar ada dan dapat merupakan pengaruh yang kuat terhadapa konsep-konsep seseorang mengenal suatu pekerjaan karena biasanya apabila seseorang menyatakan suka atau tidak suka terhadapa suatu pekerjaan tertentu, maka mereka juga memperlihatkan sikap yang sama terhadapnya idenya, meskipun secara kenyataan banyak pekerjaan yang berbeda dengan konsepnya.

Selanjutnya akan diuraikan tentang :
• materi tes
• administrasi
• cara scoring dan
• interpretasi

3. MATERIAL TES RMIB
Tes interest Rothwell-miller merupakan suatu formulir yang berisikan suatu daftar pekerjaan yang disusun menjadi 9 kelompok dengan kode huruf dari A sampai I dan dibedakan antara pria dan wanita. Masing-masing kelompok pekerjaan tertentu dengan alas an bahwa banyak pekerjaan yang dapat digolongkan menjadi satu jenis kategori.
Adapun ke 12 kategori tersebut adalah :
• Outdoor
Pekerjaan yang aktifitasnya dilakukan diluar atau di lapanagn terbuka.
Untuk laki-laki: petani, juru ukur, nelayan, supir.
Untuk wanita: ahli pertamanan, peternak, petani bunga dan tukang kebun
• Mechanical
Pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, alat-alat dan daya mekanik.
Untuk laki-laki: insinyur sipil, montir, pembuat arloji, tukang las.
Untuk wanita: ahli kacamata, petugas mesin sulam, ahli reparasi permata, ahli reparasi jam.
• Computational
Pekerjaan yang berhubungan dengan angka-angka.
Untuk laki-laki: akuntan, auditor, kasir, petugas pajak.
Untuk wanita: pegawai urusan gaji, juru bayar, pegawai pajak, guru ilmu pasti.
• Scientific
Pekerjaan yang dapat disebut sebagai keaktifan dalam hal analisa dan penyelidikan, eksperimen, kimia dan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Untuk laki-laki: ilmuwan, ahli biologi, ahli astronomi dan insinyur kimia industri
• Personal Contact
Pekerjaan yang berhubungan dengan manusia, diskusi, membujuk, bergaul dengan orang lain. Pada dasarnya adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan kontak dengan orang lain.
Untuk laki-laki: penyiar radio, petugas wawancara, sales asuransi, pedagang keliling.
Untuk wanita: sales girl, pegawai rumah mode, penyiar radio, petugas humas.
• Aesthetic
Pekerjaan yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat seni dan menciptakan sesuatu.
Untuk laki-laki: seniman, artis, arsitek, decorator, fotografer dan piñata panggung
Untuk wanita: seniwati, guru kesenian, artis, piñata panggung
• Literary
Pekerjaan yang berhubungan dengan buku-buku, kegiatan membaca dan mengarang.
Untuk laki-laki: wartawan, pengarang, penulis scenario, ahli perpustakaan, penulis majalah.
Untuk wanita: wartawan, kritikus buku, penyair, penulis sandiwara radio.
• Musical
Minat memainkan alat-alat music atau untuk mendengarkan orang lain, bernyanyi atau membaca sesuatu yang berhubungan music
Untuk laki-laki: pianis konser, komponis, pemain organ, ahli pustaka dan pramuniaga took music.
Untuk wanita: pemain organ, guru music, komponis, pianis konser, pramuniaga took music
• Social service
Minat terhadap kesejahteraan penduduk dengan keinginan untuk menolong dan membimbing atau menasehati tentang problem dan kesulitan mereka. Keinginan untuk mengerti orang lain, dan mempunyai ide yang besar atau kuat tentang pelayanan.
Untuk laki-laki: guru SD, psikolog pendidikan, kepala sekolah, penyebar agama, petugas palang merah.
Untuk wanita: guru SD, psikolog pendidikan, petugas kesejahteraan social, ahli penyuluh jabatan, petughas palang merah.
• Clerical
Minat terhadap tugas-tugas rutin yang menuntut ketepatan dan ketelitian.
Untuk laki-laki: manajer bank, petugas arsip, petugas pengiriman barang, pegawai kantor, petugas pos, petugas ekspedisi(surat).
Untuk wanita: sekertaris pribadi, juru ketik, penulis steno, pegawai kantor, penyusun arsip,.
• Practical
Minat terhadap pekerjaan-pekerjaan yang praktis, karya pertukangan, dan yang memerlukan keterampilan.
Untuk laki-laki: tukang kayu, ahli bangunan, ahli mebel, tukang cat, tukan batu, tukang sepatu.
Untuk wanita: ahli piñata rambut, tukang bungkus coklat, tukang binatu, penjahit, petugas mesin sulam, juru masak.

• Medical
Minat terhadap pengobatan, mengurangi akibat dari penyakit, penyembuhan, dan di dalam bidang medis, serta terhadap hal-hal biologis pada umumnya.
Untuk laki-laki: dokter, ahli bedah, dokter hewan, ahli farmasi, dokter gigi, ahli kacamata, ahli rontgen.
Untuk wanita: dokter, ahli bedah, dokter hewan, pelatih rehabilitasi pasien, perawat orang tua.


4. ADMINISTRASI RMIB
Tes interest Rothwell-Miller (RMIB) dapat diiberikan kepada seseorang secara perseorangan ataupun masal. kepada mereka diinstruksikan untuk membuat rengking dari daftar pekerjaan yang tersedia dalam formulir tes. Rengking di mulai dengan no 1 untuk pekerjaan yang paling disukai dalam satu kelompok dan berakhir dengan no 12 untuk pekerjaan yang paling tidak disukai, sesuai dengan jumlah pekerjaan yang terdapat satu kelompok.
Instruksi biasanya sudah terdapat dalam formulir sehingga bagi mereka responden yang sudah dewasa dapa di instruksikan untuk membaca sendiri kecuali untuk orang dewasa yang mempunya intelejensi rendah.
Bagi yang terakhir ini di adakan pengevualian, disebabkan karna mereka di anggap atau di ragukan kemampuannya untuk memahami maksud instruksi yang terrtulis, sehingga perlu di berikan beberapa contoh untuk dapat mengerjakannya dengan tepat. Bahkan ini pun masi harus di lengkapi dengan memeriksanya setiap saat untuk mencegah kemungkinan berbuat kesalahan .
Instruksi secara mendetai adalah sebagai berikut :
I. Pertama-tama katakana kepada mereka : “Bila soudara sudah menerima formulir, tulislah lama, dan keteramngan-keterangan lain mengenai diri sudara di kolom yang sudah disediakan di sebelah atas dalam formulir”.
II. sesudah beberapa saat, di lanjutkan : “Kemudian bacalah instruksi yang terdapat dalam formulir tersebut” BUnyi instruksi secara tepatnya adalah sebagai berikut” di bawah ini akan sodara temui daftar dari bermacam-macam pekerjaan yang tersusun dalam nenerapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 12 macam pekerjaan. Setiap pekerjaan merukan keahlian khusus yang membutuhkan latihan atau pendidikan keahlian tersendiri. Mungkin hanya beberapa di antaranya yang sodara sukai. akan tetapi disini sodara diminta untuk memilih pekerjaan mana yang ingin sodara lakukan atau paling sodara sukai, terlepas dari besar kecilnya upah atau gaji yang akan sodara terima atau apakah sodara akan berhasil dalam mengerjakannya. Tugas sodara adalah mencamtumkan no atau angka di belang setiap pekerjaan perkelompok, mulai dengan n0 1 untuk pekerjaan yang anda sukai dan seterusnya sampai no 12 untuk pekejaan yang paling tidak disukai.
Bekerjalah dengan secepatnya dan tuliskan nomor-nomor sesuai dengan keinginan sodara yang pertama. Jangan ada yang terlewatkan.
III. Di beri waktu lagi untuk beberapa saat, dan….. ;
“Ada pertanyaan?”
Untuk responden dengan intelejensi yag rendah dapat diberikan beberapa ilustrasi sebagai berikut :
“ Seandainya saudara mempunyai suatu daftar beberapa buah-buahan misalkan jeruk, nanas, dan rambutan. dan kemudian saya tanyakan kepada soudara buah mana yang paling anda sukai. apabial sodara paling suka buah mangga maka sodara tulis no atau angka 1 di belakang mangga, dan kemudian lebih suka nanas dari pada 2 yang lainnya, maka angka sodara tulis angka 2 di belakang nanas. demikian seterusnya sehingga di belakang setiap nama buah terdapat angka yang menunjukan urutan dari buah-buah kesukaan sodar. Sekarang sodara sudah harus mengerjakan seperti tadi akan tetapi daftar yang terdapat di dalam formulir ini adalah daftar pekerjaan bukan daftar buah-buahha. Disini juga sodara harus memilih pekerjaan mana yang paling anda sukai beri angka 1 di belakangannya, nomor 2 untuk pekerjaan yang anda sukai dan demikian seterusnya. sehingga semua mempunyai angaka di belakangnya yaitu no 1 sampai dengan no 12.
IV. Apabila tidak terdapat pertanyyan maka instruksi data di teruskan:
“sekarang kerjakan, dan lengkapilah formulir itu sesuai dengan instruksi tadi. mengenai beberpa pekerjaanyang belum atau kurang saudara kenal dapat and abaca keterangannya dibagian akhir formulir ini.
Apabila sodara membuat kesalahan coretlah no yang salah tersebut dan tulislah angka ynag benar di samping angka yang salah. Sodara selesai mengerjakannya dapat mengembalikan formolir tersebut.
Kemudian sesudah responden selesai mengisi atau membuat rengking kepada mereka di instruksikan untuk menulis 3 jenis pekerjaan yang di sukainya, tidak tergantung pada jenis pekerjaan yang terdapat di dalam daftar. boleh menulis pekerjaan yang terdapat dalam daftar boleh juga tidak.
Waktu pengambilan tes tidak terbatas akan tetaopi biasanya seorang dewasa dapat mengerjakannya 20 menit.

5. CARA SKORING RMIB
Sesudah rengking di buat oleh responden, maka hasil rengking tersebut kemudian di pindahkan ke dalam suatu kerangka yang terdapat di bagian terakhir dari formulir tes ini .
6. CARA PENGISIAN RMIB
Rengking dari kelompok A di masukkan kedalam kerangka sesuai dengan aslinya. Rengking kelompok B di mulai dari kolom Me Kelompok C di mulai dari kolom Comp, dan seterusnya sehingga dalam kelompok akhir akan terdapat bahwa jenis pekerjaan yang letaknya terbawa dalam susunan daftar pekerjaan akan menjadi paling atas dalam kelompok tabulasi.
TES EEPS
EPPS adalah singkatan dari Edwards Personal Preference Schedule, suatu alat inventory yang dikembangkan oleh Allen L. Edwards dari universitas washington USA. Tujuan awal dari alat ini didesain awal sebagai alat penelitian dan konseling untuk menyediakan pengukuran yang sesuai terhadap berbagai variabel independen kepribadian. Dasar penamaan variabel mengacu pada definisi kepribadian H.A. Murray.
EPPS menyediakan 15 variabel kepribadian yaitu:
1. Achievement (ach)
2. Deference (def)
3. Order (ord)
4. Exhibition (exh)
5. Autonomy (aut)
6. Affiliation (aff)
7. Intraception (int)
8. Succorance (suc)
9. Dominance (dom)
10. Abasement (aba)
11. Nurturance (nur)
12. Change (chg)
13. Endurance (end)
14. Heterosexuality (het)
15. Aggression (agg)




Variabel Skor Tinggi Skor Rendah
Achievement (ach) Dorongan untuk bertindak lebih baik, tertarik dengan tugas menantang dan rumit. Dorongan untuk meraih prestasi rendah, cepat menyerah dengan situasi rumit atau menghindar apabila dihadapkan pada situasi kompleks.
Deference (def) Kecenderungan pribadi mudah terpengaruh oleh orang lain, ketertarikan akan kesuksesan orang lain, banyak tergantung dari orang lain. Tidak tertarik dengan kesuksesan orang lain, fokus pada diri sendiri, sulit patuh terhadap orang lain dan cenderung melakukan dengan caranya sendiri.
Order (ord) Kecenderungan memiliki keteraturan yang tinggi, terorganisir, rapi termasuk dalam perencanaan dan aktivitasnya. Cara kerja atau bertindak cenderung tidak teratur, lebih dikuasai oleh situasi perasaan, kurang terencana dalam bertindak dan sikapnya mudah berubah-ubah.
Exhibition (exh) Kecenderungan tinggi untuk pamer, menampilkan apa yang dimiliki ke lingkungan sekitar. Ketidaktertarikan dengan situasi sosial, cenderung tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya, acuh terhadap apa yang dialami oleh orang lain.
Autonomy (aut) Kemudahan pribadi untuk bertindak sesuai keinginan, tidak tergantung dari orang lain. Ketergantungan tinggi dengan figur lain, harus mencari persetujuan orang lain untuk bertindak, menghindari tindakan yang dapat menjadi perhatian sosial dan cenderung mencari figur perlindungan sebelum bertindak.
Affiliation (aff) Loyalitas tinggi terhadap situasi sosial, mudah berpartisipasi dan beraktivitas. Pribadi tertutup, introversi tinggi, sulit bergaul dan tidak senang dengan aktivitas sosial.
Intraception (int) Mudah untuk berintrospeksi, menilai dan mengevaluasi diri dan perasaannya. Terlalu mengabaikan perasaan, hampir tidak pernah mengevaluasi setiap tindakan berdasarkan perasaan, sikap lebih didominasi atas dasar logika atau kognitif.
Succorance (suc) Ketergantungan tinggi terhadap orang lain, mencari support orang lain untuk meyakinkan tindakannya dengan meraih afeksi dan keramahan dari orang lain. Pribadi yang independen, tidak tergantung dengan situasi sosial, senang dengan aktivitas diri dan mengacuhkan situasi sosial meskipun dirinya menjadi pusat perhatian
Dominance (dom) Dominasi tinggi terhadap situasi sosial, mudah mengendalikan dan mengarahkan kelompok, termasuk memimpin untuk bertindak sesuai keinginannya. Pribadi pengikut dalam kelompok, yes-man terhadap otoritas, mudah dikendalikan. Sulit untuk mengatakan tidak terhadap situasi kelompok.
Abasement (aba) Kecenderungan pribadi mudah merasa bersalah, menyesali diri, layak untuk dihukum akibat tindakannya. Pribadinya mengarah pada inferioritas. Pribadi yang berpikir positif, tidak terlalu mempedulikan kesalahan yang telah dilakukan, terbuka, mudah memaafkan dan meminta maaf apabila terjadi kesalahan yang telah dilakukannya.
Nurturance (nur) Pribadi terbuka, mudah membantu orang lain, santun dan mudah bersimpati. Ketertutupan pribadinya dianggap sebagai individu yang kaku, sulit bersimpati dan mudah berkata kasar.
Change (chg) Ketertarikan tinggi pada situasi baru, berubah-ubah termasuk dalam tindakannya bekerja berupaya dengan cara baru. Situasi rutin menjadikan dirinya nyaman, tenang dengan aktivitas harian yang monoton, mementingkan prosedur dan cara kerja berdasarkan kebiasaan.
Endurance (end) Tanggung jawab tinggi terhadap pekerjaan, menyelesaikan apa yang telah dimulai. Tekun dan tidak mudah jenuh dengan situasi yang dihadapi. Daya tahan rendah terhadap situasi yang menekan;konflik, ketidakjelasan situasi atau tujuan, mudah menyerah dan cepat jenuh terhadap situasi yang tidak nyaman.
Heterosexuality (het) Ketertarikan tinggi untuk bergaul dengan lawan jenis, berupaya mendapatkan afeksi dan perhatian terhadap lawan jenis. Tidak mudah tertarik dengan lawan jenis, tidak terlalu terpengaruh dengan lawan jenis, sulit dipengaruhi oleh figur lawan jenis.
Aggression (agg) Dorongan agresi tinggi, mudah terpicu dengan konflik dan senang dengan konfrontasi apabila terjadi perbedaan pendapat. Pribadi tenang, mengandalkan kedamaian, saling menerima, menghindari konflik dan konfrontasi.

Jadi dapat dikatakan alat EPPS merupakan alat diagnosa untuk penelitian dan konseling, namun banyak dari kita menggunakannya sebagai alat seleksi. Menggunakannya alat tersebut sebagai seleksi perlu diperhatikan secara lebih komprehensif, bukannya melihat satu variabel/aspek dengan menghilangkan variabel lain dari EPPS tersebut.
Alat ini dapat digunakan sebagai konseling yang baik pada bidang pendidikan dan pekerjaan. Perlu diperhatikan alat ini bersifat faking yang tinggi, apalagi alat ini sudah dikenal banyak oleh kalangan umum sehingga alangkah baiknya untuk mendapatkan data, epps bukan sebagai primary sources, melainkan sebagai data pendukung dari metode lain dalam mendapatkan data, misalkan wawancara, atau integrasi dengan alat inventori lain.
Ketika skor epps mengalami konflik dengan bukti lain dari wawancara, perlu dicermati lebih jelas terhadap konstruk dari epps ini. Misalkan individu dalam wawancara terkesan sangat konformis namun memiliki skor agresi tinggi. Hal ini harus lebih diperhatikan dengan pendalaman, agresi anak tersebut mungkin tinggi namun dalam bentuk yang lebih inner attitude, sedangkan sikap yang ditampilkan dapat terkesan berbeda karena dihadapkan pada situasi formal.
Edwards sendiri menyatakan bahwa skor tersebut bukan sebagai representasi diagnosa labelling kepribadian dan penggunaan epps ini sebaiknya diberikan pada orang normal (non-klinis).


DAFTAR PUSTAKA :
http://adl.aptik.or.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=77937
http://www.lintasberita.us/topic/pengertian%20tes%2016%20PF
http://psychologyclub.web.id/16-pf-sixteen-personality-factor-questionaire
http://www.hollandcodes.com/kuder-test-survey.html
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195010101980022-SI